Sinopsis dan Pesan Moral dari Film Old Henry (2021)

 Sinopsis dan Pesan Moral dari Film Old Henry (2021)



Film yang berlatar belakang di wilayah pedesaan Okhlahoma tahun 1906 ini  berkisah tentang seorang petani kampung bernama “Henry” dan anak semata wayangnya “Wyatt” yang tinggal di sebuah rumah yang terpencil jauh dari peradaban manusia. Bukti tersebut tergambarkan dalam suasana alam serta sosial dalam film karya Potsy Ponciroli tersebut. Penegas lainnya,  salah satu scene dari film tersebut suatu waktu  Wyatt mengatakan kepada ayahnya, rela semalaman“berkendara” dengan kudanya untuk menemui dokter terdekat dari rumahnya.  Wyatt sendiri perlu memanggil dokter mengingat bahwa ayahnya “Henry” menemukan seseorang yang sedang sekarat memiliki luka akibat timah panas yang bersarang ditubuhnya.

Selang beberapa waktu, diketahui bahwa orang sekarat tersebut bernama Curry.  Ia sendiri  selain ditemukan dengan keadaan  terluka parah akibat tembakan, ternyata juga membawa tas yang berisi ribuan. Sebenarnya, mengingat  hal yang penuh keganjilan tersebut, Henry berkat “insting masa lalunya” sempat mempertimbangkan untuk tidak menolong orang tersebut, mengingat risiko yang mungkin timbul dikemudian hari. Akan tetapi, karena rasa kemanusiaan beliau (dan juga mungkin tergiur akan ribuan dollar tsb.) dia mengurungkan niatnya utk tidak menolong, dia balik badan dan membawa orang tersebut dgn kudanya ke kediamannya untuk diselamatkan. Seperti yang telah ditebak, keputusan tersebut merupakan kesalahan fatal dan  malapetaka pun terjadi.

To be honest, In my opinion,  alur cerita seperti di film semacam ini terutama di film-film  yang berlatar belakang tema old west or american frontier (1600 – 1900an)  alurnya sudah bisa ditebak sejak awal . Entah udah berapa kali film yang gw tonton  cowboy-action action di era old wast secara garis besar alurnya selalu kaya gini,  tokoh utama menemukan orang sekarat dengan ribuan dollar -> ditolong tokoh utama  ->  tembak-tembakan tokoh utama dengan orang yang mencari “orang sekarat” itu. Tapi, yang namanya film diciptakan untuk hiburan no problem sih, teteup ada nilai-nilai sosial moral maupun sosial yang bisa kita ambil, guna diimplementasikan dikehidupan kita.

Nilai – nilai tersebut antara lain:

1.  Perlu pertimbangan matang dalam setiap pengambilan keputusan, seperti yang udah dijelasakan diatas, kesalahan fatal Henry menyelamatkan orang asing yang bernama Curry tersebut. Dan sedikit spoiler,  in the end di film yang sad ending ini,  Henry dibunuh oleh Curry!. So, intinya prasangka baik dengan memercayai omongan orang aja belum cukup gengs, perlu sikap kritis kita guna membuat keputusan yang tepat dan bijak.

2.  Determinasi dan kepercayaan diri yang timbul akibat pengalaman, saat sampai pada klimaks,  momen paling keren yaitu saat Henry si petani tua bersiap untuk menghadapi belasan orang yang mengepung rumahnya seorang diri. Setelah lama menjadi petani, dia mengambil peralatan senjata serta peralatan tempur sederhana, serta mengambil topi cowboynya mudanya. Tembak-tembakan pun terjadi tanpa diduga-duga petani tua tersebut berhasil membunuh seluruh musuh. Singkat cerita,  akhirnya terungkap fakta bahwa Henry petani tua tsb. merupakan seorang  bandit kelas kakap yang dianggap sudah mati – ternyata masih hidup-, yaitu Billy The Kid !.  In my opinion, film ini berusaha memberikan jawaban  (sekaligus kepuasan batin kepada penggemar Billy The Kid di dunia nyata) bahwa fakta yang menyebutkan Billy The Kid meninggal pada tahun 1881 di usia 21 merupakan tidak benar. 

3.   Jangan meremehkan dan merendahkan orang lain.  Sepanjang film penonton disuguhkan konflik batin antara seorang ayah dan seorang anak. Wyatt merasa bahwa ayahnya tidak berguna karena hanya ingin hidup didaerah pedalaman menjadi petani, Wyatt juga kesal karena sang ayah tidak mengizinkannya belajar menembak, padahal sang ayah memiliki beberapa koleksi senjata api.  Dan ternyata dibalik itu semua, ternyata sang ayah tidak ingin anaknya seperti dia.  Dan di akhir film, anaknya pun mengetahui dan menyadari  bahwa dalam hal tembak-menembak ternyata ayahnya lah seorang maestro, seorang bandit fenomenal yang ditakuti seluruh orang amerika !.   

4.    Seorang ayah selalu ingin anaknya jauh lebih baik dari dia.  Yups, seperti yang telah dijelaskan pada poin 3.

5.   Dunia akan selalu berubah, maka menyesuaikan lah. Pesan tersebut merupakan nasihat  terdalam dalam film ini, patut menjadi renungan kita bersama.  Saat sekaratdi akhir film, Henry mengatakan kepada Wyatt, pada intinya mengatakan “pergilah kedunia luar, waktu ku telah habis, aku hidup sudah lebih lama dari seharusnya (fyi, Billy The Kid seharusnya dihukum mati pada tahun 1880, tetapi berhasil kabur) dunia ini sudah beruah, sudah tidak cocok untuk  orang seperti ku”.   

 Akhir kata, selamat berakhir pekan untuk kita semua, semoga sinopsis film ini bisa jadi salah satu referensi untuk mengisi waktu libur kita semua :). Take your  time !.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komnas HAM RI Perwakilan Papua Menjadi Pemateri dalam Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Jurnalistik Jujur Bicara (Diklat Jurnalistik Jubi) Tahun 2023

Apakah Dibenarkan Hakim Tunduk terhadap Tekanan Publik atas Vonis Mati Sambo dan Vonis Bui 1,5 tahun Eliezer?